Rabu, 16 November 2016

CARA MELESTARIKAN ALAM





Hasil gambar untuk cara melestarikan alam





Menjaga kelestarian lingkungan alam Indonesia merupakan kewajiban sekaligus tanggung jawab kita bersama sebagai warga negara Indonesia. Hal ini kita lakukan demi menjaga keseimbangan antara kita dan lingkungan sekitar kita. Bancana alam yang menimpa kita sampai saat ini merupakan salah satunya diakibatkan oleh ketidakseimbangan alam yang terjadi di Indonesia. Untuk itu mari kita bersama-sama untuk menjaga kelestarian lingkungan alam Indonesia yang bisa dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
1. Menanam Pohon (Reboisasi)
Hasil gambar untuk reboisasi

Tanah yang gundul bisa menyebabkan berbagai macam bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Untuk mengatasi hal tersebut, kita harus melakukan upaya reboisasi (penanaman pohon kembali). Dewasa ini gerakan pemanam pohon di Indonesia sedang gencar dilakukan baik oleh pemerintah, organisasi maupun masyarakat.
2. Terasering atau Sengkedan
Gambar terkait
Terasering atau yang umumnya disebut sengkedan merupakan salah satu upaya melestarikan lingkungan alam sekitar dengan menanam berbagai macam pohon didaerah-daerah yang memiliki topografi landai atau miring. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya bencana alam tanah longsor yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu.
3. Bersepeda
Hasil gambar untuk bersepeda
Selain dapat menyehatkan tubuh kita, bersepeda juga merupakan salah satu bentuk cinta kita kepada lingkungan. Hal ini dikarenakan sepeda tidak mengeluarkan gas emisi (tidak seperti kendaraan bermotor) yang bisa mencemari lingkungan dan merusak lapisan ozon. Salah satu komunitas bersepeda yang dikenal luas masyarakat Indonesia adalah Bike2Work.
4. Menggunakan Kendaraan Umum
Hasil gambar untuk pengguna kendaraan umum
Sebenarnya kendaraan umum sama dengan kendaraan pribadi yang mengeluarkan gas emisi, tapi kendaraan umum bisa memuat jauh lebih banyak penumpang ketimbang kendaraan umum. Dengan jumlah penumpang yang sama, kendaraan umum akan mengeluarkan gas emisi yang lebih sedikit ketimbang dengan kendaraan pribadi.
5. Menggunakan Energi Listrik Secara Bijak

Kita semua mengetahui bahwa sebagian besar sumber listrik Indonesia berasal dari energi yang tak ramah lingkungan seperti minyak bumi dan batubata. Dengan kata lain jika kita menggunakan energi listrik dengan bijak berarti kita turut membantu melestarikan lingkungan alam Indonesia dengan meminimalisir gas emisi yang terbang ke awan.
6. Mengurangi Pemakaian Mesin Pendingin
Gas freon yang terdapat pada mesin pendingin seperti AC dan kulkas dapat terbang ke awan dan merusak lapisan ozon di atmosfer. Untuk itu sudah seharusnya kita bijak dalam menggunakan mesin pendingin dengan cara mengatur suhunya agar tepat, maksudnya tidak usah terlalu dingin karena ini bisa menyebabkan banyak gas freon keluar.
7. Menggunakan Produk Ramah Lingkungan
Dewasa ini banyak sekali produk-produk yang lebih ramah lingkungan yang beredar dipasaran seperti lampu, televisi, kulkas, serta produk-produk lainnya yang mengklaim menggunakan energi listrik yang lebih sedikit. Mengunakan produk-produk yang ramah lingkungan tentu merupakan salah satu wujud kecintaan kita kepada lingkungan sekitar kita.
8. Menggunakan Produk Daur Ulang
Selain produk-produk ramah lingkungan, sekarang juga sedang “in” produk-produk daur ulang. Mayoritas produk-produk daur ulang berbahan dasar plastik dan ini jauh lebih baik dari pada membuang plastik kedalam tanah. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa plastik itu sulit untuk diurai didalam tanah dan dapat merusak kesuburan tanah.
9. Melarang Pembabatan Hutan
Semakin hari hutan Indonesia semakin gundul, hal itu merupakan imbas dari pembabatan hutan secara liar. Hutan yang gundul dapat menyebabkan terjadinya bencana alam yang dahsyat seperti banjir dan tanah longsor. Untuk meminimalisir hal tersebut, tentu harus ada larangan pembabatan hutan yang dibelakangi dengan tindakan hukum yang tegas.
10. Menerapakan Sistem Tebang Pilih
Tidak semua penebangan pohon itu dilarang, ada juga penebangan pohon yang diperbolehkan. Hal itu biasanya dilakukan oleh perorangan atau perusahaan yang telah memiliki izin dari pihak yang berwenang. Jikalau hendak melakukan penebangan pohon, maka harus diterapkan sistem tebang pilih, jangan sampai pohon yang usianya relatif muda ditebang.
11. Membuat Kebijakan Pro Lingkungan
Kebijakan yang pro terhadap lingkungan sangatlah penting, oleh sebab itu Pemerintah sudah seharusnya bisa mengakomodir peraturan-peraturan tersebut. Saat ini, kita sudah memiliki segudang kebijakan terkait hal itu. Akan tetapi kejadiannya dilapangan banyak perorangan atau perusahaan yang tidak menjalankannya bahkan melanggarnya.
12. Membuat Hukum yang Tegas
Hukum yang tegas sangatlah penting, ini akan membuat efek jera bagi setiap para pelanggar. Ini juga bisa membuat orang takut untuk berbuat pelanggaran.Tapi sayangnya hukum kita sampai saat ini terbilang belum tegas, sehingga kejadian-kejadian seperti penebangan hutan secara liar, alih fungsi lahan, dan perburuan liar masih sering terjadi.
13. Reklamasi Pantai
Reklamasi pantai merupakan upaya kita untuk menjaga kelestarian lingkungan alam sekitar kita. Pada umumnya reklamasi pantai dilakukan dengan cara menanam pohon mangrove (bakau) disekitar pantai. Pohon mangrove sangat berguna untuk memecah ombak yang datang ketepian, selain itu juga merupakan tempat tinggal berbagai flora pantai.
14. Mendirikan Cagar Alam dan Suaka Margasatwa
Pemerintah Indonesia sangat cinta terhadap flora dan faunanya. Untuk menjaga agar tetap lestari, maka dibuatlah tempat yang representatif untuk mereka dapat tumbuh dan berkembang yang disebut dengan cagar alam dan suaka margasatwa. Menurut catatan, Indonesia memiliki sekitar 237 cagar alam dan 73 suaka margasatwa yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
15. Melarang Perburuan Liar
Perburuan liar terhadap hewan dan tumbuhan yang dilindungi di Indonesia semakin meningkat. Berbagai motif yang mendasarinya seperti motif ekonomi (untuk membiayai hidup), hobi atau kesenangan, dan lain-lainnya. Untuk itu diperlukan larangan (keras) terhadap perburuan liar sekaligus hukum yang tegas terhadap mereka-mereka yang melanggarnya.
Itulah pembahasan mengenai bagaimana cara kita untuk melestarikan lingkungan alam di Indonesia tercinta. Menjaga kelestarian alam Indonesia bukan hanya tanggung jawab Pemerintah saja, melainkan juga tanggung jawab kita sebagai warga negara Indonesia. Untuk itu mari kita menjaga kelestarian lingkungan alam di Indonesia ini dimulai dari hal-hal yang sederhana.

Lingkungan Sehat nan Bersih

Lingkungan sehat dan bersih

Lingkungan Sehat dan Tidak Sehat
A. Perbedaan antara Lingkungan Sehat dengan Lingkungan Tidak Sehat
Agar dapat hidup dengan baik, maka setiap makhluk hidup memerlukan lingkungan yang sesuai dengan sifat dan kebutuhannya
1. Lingkungan Sehat
Lingkungan sehat adalah lingkungan yang bersih. Lingkungan sehat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Udara bersih dan segar.
b. Tanah yang subur.
c. Sumber air yang bersih.
d. Air sungai yang mengalir terlihat bersih dan jernih.
e. Sampah tidak berserakan.
f. Banyak tumbuhan hijau yang tumbuh dengan subur.
2. Lingkungan Tidak Sehat
Lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan merupakan lingkungan yang tidak sehat. Ciri-ciri lingkungan yang tidak sehat adalah sebagai berikut:
a. Udara kotor karena banyak debu dan asap.
b. Sampah banyak berterbaran.
c. Sumber air tidak bersih.
d. Saluran air tidak lancar sehingga air menggenang.
e. Tumbuhan tidak bisa tumbuh dengan subur sehingga lingkungan menjadi gersang.
Lingkungan yang tidak sehat mengakibatkan berjangkitnya berbagai penyakit, bau yang tidak sedap, dan pemandangan yang buruk..
Agar terwujud rumah yang sehat, maka lokasinya harus benar-benar diperhatikan. Rumah yang sehat sebaiknya terletak di lokasi yang memiliki fasilitas-fasilitas yang sesuai dengan syarat-syarat rumah sehat. Syarat-syarat tersebut, antara lain, adanya fasilitas air minum, pengaliran air limbah, tempat pembuangan sampah yang memadai, dan penerangan yang cukup.
Jadi, hal-hal yang harus diperhatikan agar kebersihan dan kesehatan masyarakat dapat tercipta dengan baik, antara lain:
a. mendirikan perumahan sederhana dan sehat yang harganya terjangkau oleh masyarakat;
b. pembasmian hewan-hewan yang dapat menyebarkan bibit penyakit, seperti lalat dan nyamuk;
c. penghijauan di sekitar perumahan agar udara selalu bersih dan segar;
d. pengawasan terhadap polusi udara, air, dan tanah; serta
e. pengawasan terhadap bahaya radiasi dan sisasisa unsur radioaktif.

Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi polusi lingkungan, antara lain:
a. setiap pabrik diharuskan mempunyai sarana penyaringan udara agar udara lingkungan tidak
tercemar;
b. setiap pabrik harus mempunyai bak penampungan limbah cair dan mempunyai sarana daur
ulang limbah tersebut;
c. menjaga agar daerah perumahan dengan daerah industri memiliki jarak yang cukup jauh;
d. air limbah industri diolah kembali, baik secara biologis ataupun nonbiologis, seperti sedimentasi dan filtrasi.
Mesin Pengolah Limbah
B. Penyebab Pencemaran Lingkungan
Pertambahan jumlah penduduk yang cepat membawa akibat bagi lingkungan hidup terutama di kota, yaitu timbulnya polusi atau pencemaran. Pencemaran adalah pengotoran lingkungan yang disebabkan oleh adanya sisa produksi atau kegiatan manusia. Pencemaran yang terjadi dapat mengganggu kesehatan lingkungan maupun kesehatan makhluk hidup yang tinggal di dalamnya.
Menurut jenisnya, pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadi empat macam. Keempat macam pencemaran tersebut adalah pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran suara.
1. Pencemaran Udara
Pencemaran udara dapat disebabkan oleh asap pabrik, asap kendaraan bermotor, pembakaran sampah, kebakaran hutan, dan sebagainya.
2. Pencemaran Air
Pencemaran air disebabkan oleh adanya pembuangan limbah rumah tangga dan limbah pabrik ke dalam lingkungan. Tingkat pencemaran air yang tinggi umumnya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduknya.
Ikan yang mati akibat pencemaran air
3. Pencemaran Tanah
Perbuatan membuang sampah di sembarang tempat dapat mencemari lingkungan. Sampah harus dibuang di lokasi pembuangan sampah yang semestinya. Sampah tersebut akan diolah menjadi zat-zat yang tidak berbahaya bagi lingkungan. Sampah antara lain berupa sampah organik yang berasal dari makhluk hidup. Contoh sampah organik, antara lain, daun-daun, sisasisa makanan, dan sebagainya.
Selain sampah organik, ada pula sampah anorganik. Sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari benda tak hidup. Contoh sampah anorganik, antara lain, kaleng, botol, plastik, dan sebagainya. Sampah organik dapat membusuk dan terurai oleh bakteri atau jamur menjadi zat-zat yang tidak berbahaya bagi lingkungan. Zat-zat yang telah terurai ini dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan. Sementara itu, sampah anorganik tidak dapat terurai secara alamiah sehingga diperlukan campur tangan manusia untuk melakukannya.
4. Pencemaran Suara
Kemajuan teknologi manusia selain menghasilkan kemakmuran juga menimbulkan pencemaran. Selain pencemaran udara, pencemaran air, dan pencemaran tanah, pencemaran suara pun timbul dari kemajuan teknologi ini. Pencemaran suara terutama terjadi di daerah perkotaan maupun di daerah perindustrian.
C. Pengaruh Pencemaran Lingkungan terhadap Kesehatan
Segala bentuk pencemaran ini dapat mengganggu kesehatan makhluk hidup maupun
lingkungan.
1. Pengaruh Pencemaran Udara terhadap Kesehatan
Udara kotor mengandung zat-zat kimia, debu, dan bibit penyakit. Penyakit yang disebabkan oleh pencemaran udara, antara lain sesak napas, asma, dan bahkan dapat menyebabkan kanker.
2. Pengaruh Pencemaran Air terhadap Kesehatan
Pencemaran air dapat merugikan kesehatan makhluk hidup maupun lingkungan. Air yang telah tercemar membahayakan kesehatan. Karena air yang telah tercemar mengandung bibit-bibit penyakit dan zat-zat kimia beracun. Penyakit yang muncul karena pencemaran air, antara lain diare, muntaber, gatal-gatal, dan berbagai penyakit kulit lainnya. Gunakanlah air yang bersih dan sehat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ciri-ciri air yang menyehatkan, antara lain air tersebut bersih, tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna (jernih), dan tidak mengandung bibit penyakit. Sebelum dikonsumsi, air direbus sampai mendidih. Hal ini bertujuan agar bibit penyakit dapat mati.
3. Pengaruh Pencemaran Tanah terhadap Kesehatan
Tanah yang tercemar akan berkurang kesuburannya. Selain itu, zat-zat pencemar juga dapat terserap oleh tumbuhan. Tumbuhan tersebut kemudian dimakan oleh hewan atau manusia. Akibatnya, zat pencemar tersebut akan berpindah ke dalam tubuh hewan atau manusia.
4. Pengaruh Pencemaran Suara
Seiring dengan perkembangan teknologi, banyak benda yang dihasilkan untuk mempermudah kehidupan manusia. Contoh benda-benda tersebut, antara lain, kendaraan bermotor, kapal laut, pesawat terbang, dan mesin-mesin pabrik. Suara yang dihasilkan oleh benda-benda tersebut sangat bising dan dapat menimbulkan polusi suara. Pengaruh polusi suara, antara lain mudah terkejut, cepat marah, tertekan, daya pendengaran berkurang dan sebagainya

MELESTARIKAN GUNUNG

C1. Penanaman Kembali Hutan-hutan yang Gundul 
Penanaman kembali hutan-hutan yang gundul disebut juga reboisasi. Reboisasi
dilakukan melalui gerakan menanam pohon di tanah gundul, lereng gunung,
dan di lingkungan sekitar. Pernahkah kamu mendengar hutan lindung?
Pohon-pohon di hutan lindung sengaja dilindungi oleh manusia. Hutan
lindung berfungsi sebagai pengatur air, pencegah banjir dan erosi, serta
pemelihara kesuburan tanah.Dengan reboisasi, air hujan tidak langsung
mencapai tanah. Rimbunnya daun pepohonan akan menahan air.
Ketika air mencapai tanah, air akan masuk ke dalam tanah dan diserap
oleh akar tumbuhan. Jika tidak, dapat terjadi tanah longsor.
Untuk mencegah hutan-hutan menjadi gundul, juga dilakukan gerakan tebang pilih.
Artinya, penebangan pohon dilakukan pada pohon-pohon yang telah cukup tua.
Selain itu, penebangan pohon tidak dilakukan di hutan lindung. Hutan lindung adalah
hutan-hutan yang diperuntukkan pelestarian lingkungan dan daerah
resapan air.

2. Membuat Sengkedan
Pernahkah kamu melihat sawah di daerah pegunungan? Di daerah pegunungan, biasanya,
petani membuat sengkedan. Sengkedan disebut juga terasering, yaitu
tanah bertingkat. Sengkedan dibuat di tanah-tanah yang miring,
seperti di daerah pegunungan. Sengkedan bertujuan menahan pengikisan
tanah. Sengkedan membuat gerak air yang deras menjadi berkurang. Jadi,
erosi atau pengikisan tanah tidak terjadi.

3. Menjaga Kebersihan Lingkungan

Menjaga kebersihan lingkungan bertujuan mencegah banjir. Parit yang banyak
sampah atau saluran-saluran air yang tersumbat sampah dapat menyebabkan
banjir. Oleh karena itu, kita harus membuang sampah pada tempatnya.
Jika masyarakat tidak peduli pada kebersihan, akan terjadi banjir. Banjir terjadi karena saluran air
tersumbat. Selain itu, jika tidak ada daerah resapan air juga dapat
menyebabkan banjir

Arti dan Manfaat Lingkungan Hidup

Lingkungan hidup nyaman serta kebersihan lingkungan merupakan merupakan hal teramat sangat penting karena ini adalah salah satu cara untuk sehat maka  perlu kita jaga dengan sebaik mungkin. Saat ini kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan bisa dibilang sudah mulai berkurang. Terbukti dengan maraknya budaya membuang sampah sembarangan yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat kita. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa seolah tidak merasa bahwa tindakan mereka tersebut salah dan dapat merugikan lingkungan serta orang banyak. Anda tentu tahu penyebab banjir rutin melanda ibu kota tidak lain disebabkan oleh budaya membuang sampah sembarangan ke sungai dan tidak mengenal arti lingkungan bersih apalagi membedakan mana jenis sampah organik dan anorganik. Bila masalah ini dibiarkan bukan tidak mungkin akan semakin banyak masalah dan bencanan yang akan kita hadapi di masa mendatang. Melalui artikel ini kami akan membahas mengenai arti dan manfaat lingkungan bersih.

arti lingkungan bersih

Lingkungan bersih ini dapat diartikan sebagai kondisi dari kawasan bersih dan sehingga daerah tersebut terbebas dari berbagai penyakit dan nyaman untuk dihuni. Agar lingkungan di sekitar tempat tinggal anda bersih maka perlu usaha bersama dalam mewujudkannya. Salah usaha yang bisa dilakukan adalah dengan menjalankan kegiatan kerja bakti secara rutin. Bersihkan juga saluran air agar tidak tersumbat sehingga lingkungan di sekitar tempat tinggal anda bisa terbebas dari banjir dimana dapat memicu munculnya berbagai penyakit. Sediakan juga tempat sampah untuk setiap rumah agar kebersihan lingkungan menjadi terjaga.

Manfaat Dari Lingkungan Bersih

Berikut beberapa poin positif jika lingkungan sekitar kita bersih selain hidup sehat :

  • Mencegah terjadinya bencana banjir,
  • Efisiensi kerja petugas kebersihan,
  • Lebih mudah untuk membuka peluang usaha,
  • Betah tinggal lama, bahkan jauh lebih senang.
  • Orang cenderung lebih sering mampir,
  • Jauh dari penyakit,
  • Dan lain-lain
Untuk manfaat lingkungan bersih nantinya bisa anda rasakan cukup banyak dan antara lain lingkungan di sekitar tempat tinggal anda menjadi lebih sejuk, bebas dari polusi udara, terhindar dari penyakit disebabkan oleh lingkungan kotor serta tidak sehat, sumber air menjadi lebih bersih dan aman untuk dikonsumsi. Orang dimana tinggal dalam lingkungan bersih dan sehat jauh lebih bahagia dan tidak mudah terserang penyakit dibandingkan mereka yang tinggal di lingkungan kotor dan kumuh. Menimbang manfaat positif dari menjaga kebersihan lingkungan maka mulai dari sekarang mulailah menamkan kesadaran serta kepedulian yang tinggi untuk menjaga kebersihan lingkungan

Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup

sebagian bagian dari masyarakat dunia kita harus memiliki upaya pelesatarian lingkungan hidup, sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwasannya semakin hari kualitas lingkungan hidup kita semakin berkurang yang salah satu penyebabnya adalah adanya tangan-tangan jahil disekitar kita. Oleh sebab itu kita harus berupaya dan berusaha semaksimal mungkin melakukan hal-hal sederhana yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki kualitas alam disekitar kita ini. Dan inilah hal-hal yang bisa kita lakukan sebagai upaya pelestarian lingkungan hidup.

Source : https://www.flickr.com/photos/yanczes/17289704531
  1. Reboisasi, yaitu penanaman kembali daerah-daerah yang saat ini terbilang gundul misalnya saja didaerah perbukitan, lereng gunung, kawasan hutan dll.
  2. Melakukan upaya rehabilitasi lahan, yaitu memperbaiki kualitas lahan-lahan yang rusak atau kritis (tanah-tanahnya dijadikan subur kembali).
  3. Membuat peraturan yang tegas seputar tata guna lahan dan juga pola tata ruang wilayah yang disesuaikan dengan karakteristik dan peruntukan lahan.
  4. Menjaga daerah resapan air dengan cara menjaga dan melestarikan tanaman-tanaman (pohon-pohon) yang berada disekitar daerah tersebut.
  5. Untuk daerah-daerah yang memiliki tanah yang miring (rentan terhadap erosi), maka sebaiknya dibuat sistem sengkedan atau terasering.
  6. Perlunya dibuat sistem tumpangsari agar kandungan organik dan unsur-unsur hara didalam tanah tidak hanya dikonsumsi sejenis tanaman saja.
  7. Masyarakat kota juga perlu udara bersih, oleh sebab itu perlu adanya hutan kota atau setidaknya taman kota yang penuh dengan pepohonan.
Nah itulah dia beberapa cara dan upaya pelestarian lingkungan hidup agar alam kita tetap terjaga dan lestari. Perlu diketahui bahwa pelestarian lingkungan hidupmerupakan tanggung jawab kita bersama, siapapun dia tetap bertanggung jawab baik masyarakat maupun pemerintah. Oleh sebab itu mari kita bersama-sama menjaga dan melestarikan lingkungan alam disekitar kita, semoga bermanfaat.

Peranan Masyarakat Dalam Pelestarian Lingkungan


A. Pendahuluan
Negara kita tengah giatnya menjalankan pembangunan baik secara fisik maupun non fisik. Pembangunan berkiblat pada kesejahtetraan dan kemajuan bangsa dan negara. Walau demikian tidak dapat dipungkiri bahwa dalam kenyataannya, banyak ditemukan hal-hal yang sangat kontras dengan tujuan mulia tersebut.
Dalam berbagai kesempatan para pemimpin bangsa kita selalu mendengungkan “pembangunan tanpa merusak”, artinya dalam pembangunan seyogyanya tidak hanya sekedar membuat, atau menciptakan segala sesuatu, berdasarkan keinginan namun harus lebih daripada itu yaitu berdasarkan kebutuhan. Oleh karena itu dalam pembangunan harus ada perencanaan yang matang, termasuk di dalamnya adalah dampaknya terhadap ekosistem yang ada di area pembangunan dan daerah sekitarnya, baik dalam jangka waktu pendek maupun jangka waktu panjang.
Salah satu contoh yang menjadi keprihatinan semua kalangan adalah maraknya pembangunan mall-mall, super market, perumahan-perumahan yang terjadi di kota-kota besar. Para insvestor berlomba-lomba membeli lahan-lahan pertanian ataupun hutan-hutan untuk membangun berbagai fasilitas yang dapat menambah “tebalnya” kantong para pemilik uang dengan dalih demi pembangunan. Tidak jarang praktek-praktek pembebasan tanah ini merupakan suatu “awal” dari penderitaan masyarakat miskin yang “nota bene” pemilik tanah yang sah.
Contoh di atas hanyalah salah satu ketimpangan yang pada hakekatnya akan mengganggu ekosistem lingkungan yang ada. Masyarakat yang tergusur, karena posisinya yang “kalah” akhirnya memilih untuk menempati bedeng-bedeng di bantaran sungai. Mereka tinggal berdesak-desakkan di dalam gubuk-gubuk liar hanya sekedar untuk mempertahankan hidup. Keberadaan gubuk-gubuk liar tersebut lambat laun mengganggu ekosistem sungai. Penduduk membuang sampah ke dalam sungai, limbah rumah tangga maupun limbah home industry memenuhi sungai, sehingga sungai yang semula bersih dan menjadi tempat tinggal ikan-ikan yang dapat dikonsumsi, berubah menjadi kotor berbau, karena tumpukan sampah yang menggunung dan banyak spesies ikan yang punah.
Hal di atas merupakan akibat yang menimpa masyarakat miskin, dan akibat yang muncul bagi para “the have” pun tak kalah dahsyatnya. Di atas bekas lahan pertanian penduduk, kini berdiri gedung-gedung bertingkat pencakar langit, kota tidak memiliki ruang resapan air, karena semua tanah di aspal dan dibeton. Akibatnya bahaya banjir menjadi momok yang mengganggu penghuninya sepanjang tahun bahkan sepanjang kehidupan mereka bila tetap bermukim di tempat tersebut.
Kenyataan yang ada menunjukkan suatu gejala yang kontradiksi dan memilukan. Membangun berarti mengadakan suatu perubahan yang terencana sehingga membuat lebih baik dari sebelumnya. Bila dalam kenyataan justru potret buram yang ada seperti contoh di atas maka yang dapat dilakukan adalah hendaknya “pembangunan ditinjau kembali”.
Efek global warning yang akhir-akhir ini melanda dunia, misalnya mencairnya es abadi di kutub utara, peningkatan suhu udara di berbagai belahan dunia, kebakaran hutan di berbagai negara, banjir yang melanda wilayah di berbagai negara, serta bencana lainnya, merupakan suatu peringatan bahwa kita harus membuka mata dan menghentikan eksploitasi lingkungan serta sumber daya alam yang berlebihan.
B. PENTINGNYA KESADARAN AKAN RELASI FUNGSIONAL ANTARA MANUSIA DENGAN ALAM
Suatu ekosistem yang ada dalam habitat tertentu, memiliki hubungan yang sangat erat antara satu dengan yang lainnya. Disitulah terjadi siklus hidup dan rantai makanan. Kita semua tahu bahwa antara mahkluk hidup dan zat pengurai pun memiliki sifat ketergantungan antara satu dengan lainnya. Dan siklus ini tidak dapat diputus karena bila hal tersebut terjadi maka akan mengubah sistem yang ada dalam ekosistem tersebut. Contoh yang nyata adalah bila sampah-sampah yang mengandung zat kimia dibuang ke dalam sungai maka akan mematikan zat-zat pengurai dalam sungai. Hal ini menyebabkan proses penguraian tidak terjadi dan akibat lanjutnya adalah sampah semakin hari semakin menumpuk dan menimbulkan penyakit dan banjir.
Contoh di atas menunjukkan bahwa dalam kehidupan, manusia membutuhkan suatu tata lingkungan hidup yang stabil dan mapan. Dalam asas ekologi, terdapat beberapa hal yang perlu diketahui :
1. Asas saling tergantung (principle of independence), pada asas ini menunjukkan bahwa antara manusia dengan lingukungan (flora dan fauna) memiliki ketergantungan antara satu dengan lainnya.
2. Asas perubahan (principle of change), bahwa di dunia ini tidak ada yang tetap. Artinya selalu terjadi perubahan dalam kehidupan di dunia ini. Dan manusia dalam kehidupannya selalu beradaptasi dengan lingkungan hidupnya.
3. Asas evolusi (principle of evolution) bahwa manusia akan selalu mengalami evolusi (perubahan secara lambat dan pasti).
Ketiga asas di atas memberikan input bagi kita untuk secara bijaksana mengelola lingkungan alam. Upapa pembangunan yang dilaksanakan hendaknya selalu memperhatikan kelestarian sumber daya alam yang ada.
Indonesia mendapat gelar sebagai salah satu negara “paru-paru dunia”. Hal tersebut terjadi karena kekayaan alam yang berlimpah, hutan yang maha luas, walau semakin hari semakin tinggal kenangan. Semasa di bangku Sekolah Dasar, penulis terkagum-kagum ketika mendengarkan cerita Pak Guru tentang betapa luasnya hutan rimba Kalimantan. Pohon-pohonnya tinggi menjulang dengan diameter yang sungguh luar biasa lebarnya. Cerita ini tetap tersimpan dalam hati hingga dewasa. Cerita masa kecil yang begitu menawan, ternyata hanya menjadi sebuah dongeng yang indah.
Ketika penulis memiliki kesempatan untuk mengunjungi pulau Borneo, kenyataan sangat bertentangan dengan khayalan masa kecil tersebut. Waktu menunjukkan pukul 05.00 Wita, KM Sirimau memasuki Pelabuhan Batu Licin, Kalimantan, penulis hanya terkesima memandang tonggak-tonggak kayu yang berdiri membisu di tepi pantai bak patung-patung yang belum selesai dibangun pemahatnya. Pertemuan antara laut dan sungai pun terlihat begitu kontras, laut yang begitu jernih keperakan ditimpa fajar, membentuk garis berbuih dengan tepi berwarna coklat berasal dari air sungai yang berlumpur. Sungguh mengenaskan, pemandangan yang terpatri di depan mata.
Ternyata hutan yang rimbun dan luas tersebut telah habis termakan tangan-tangan serakah. Dalih pembangunan telah memakan korban, pohon-pohon yang ditebang menjadi sumber duit bagi mereka yang memiliki “kekuasaan dan uang”, tapi sumber petaka bagi masyarakat sekitar yang hanya bertindak sebagai penonton tidak berdaya. Masyarakat menikmati bahaya banjir dan akibat buruk lainnya, sementara “sang pemilik uang” tersenyum lebar menikmati hasil jarahannya. Sungguh ironis.
Bila setiap manusia memiliki pengertian yang bijak tentang ketiga asas di atas maka kisah pilu di pulau Borneo tersebut tidak akan pernah terjadi. Sumber daya alam perlu dipertahankan kelestariannya demi terciptanya stabilitas lingkungan dan alam. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga adanya keseimbangan kehidupan bagi generasi-generasi selanjutnya.
C. PERANAN MASYARAKAT
Pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan pembalakan liar, dan pembatasan penggunaan sumber daya alam. Semuanya berkiblat pada pelestarian lingkungan dan pencegahan bahaya yang ditimbulkan dari perbuatan yang mengganggu ekosistem lingkungan dan keseimbangan alam.
Dalam pelaksanaannya, pemerintah bekerjasama dengan instansi-instansi terkait dan semua stakeholder yang peduli dengan masalah lingkungan. Upaya-upaya pembersihan sungai, pantai, penanaman kembali pohon-pohon di tepi pantai, gerakan menanam seribu pohon, usaha mendaur ulang sampah, pencegahan pembalakan liar, dan upaya lainnya dilakukan secara berkesinambungan.
Walau demikian, peranan masyarakat sangat menunjang semua upaya pemerintah tersebut. Masyarakat yang bersentuhan secara langsung dengan lingkungan memiliki peran yang besar dalam pelestarian alam. Untuk itu maka masyarakat pun perlu mendapat pengetahuan dan pemahaman yang sama tentang pentingnya menjaga kelestarian alam.
Beberapa langkah konkret yang dapat dilakukan oleh dinas terkait bagi masyarakat agar lebih dapat berperan dalam pelestarian lingkungan, antara lain :
1. Mengadakan penyuluhan tentang pentingnya menjaga lingkungan dan pelestarian alam di tingkat kecamatan hingga RT.
2. Memberikan pelatihan tentang cara-cara mendaur ulang sampah bagi masyarakat.
3. Memberikan pelatihan-pelatihan tentang mendaur ulang barang bekas menjadi barang-barang kreatif dan berguna, untuk mengurangi sampah sekaligus menambah penghasilan masyarakat.
4. Memberikan pinjaman lunak bagi Usaha Kecil dan Menengah dalam rangka memotivasi masyarakat untuk mengembangkan usaha secara lebih berkembang dan mandiri. Hal ini dapat mengurangi angka pengangguran, dan menanggulangi terjadinya tindakan kriminalitas akibat dari kurangnya lapangan pekerjaan dan ketrampilan.
5. Memberikan reward (hadiah) atau perhatian khusus dengan memberikan tunjangan secara finansial bagi masyarakat yang berkecimpung di bidang pelestarian lingkungan sehingga mereka semakin termotivasi dalam usaha yang telah dijalankannya.
6. Memberikan punishment (hukuman) yang sesuai berdasarkan peraturan perundang-undangan bagi masyarakat yang berupaya merusak lingkungan.
Beberapa langkah tersebut di atas, hanyalah beberapa alternatif yang dapat digunakan dalam upaya pelestarian lingkungan yang berkesinambungan. Semua upaya tersebut, membutuhkan komitmen yang serius oleh semua pihak demi terciptanya keseimbangan lingkungan dan terpeliharanya ekosistem yang stabil.
Dan pada akhirnya dapat menanggulangi dampak buruk yang dapat terjadi sehingga terciptalah kehidupan yang damai, aman, dan sejahtera akibat dari suatu harmoni yang selaras antara manusia dan lingkungan hidupnya. 

Pelestarian Hewan dan Tumbuhan

Pelestarian hewan dan tumbuhan secara garis besar dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

  1. Pelestarian In Situ adalah pelestarian yang dilakukan pada tempat asli hewan atau tumbuhan tersebut  berada. Contoh pelestarian in situ adalah suaka margasatwa, hutan lindung, dan taman nasional. Suaka margasatwa merupakan kawasan yang melindungi hewan. Hutan lindung merupakan kawasan  yang melindungi tumbuhan. Adapun  taman nasional merupakan kawasan yang melindungi  hewan dan tumbuhan
  1. Pelestarian ex situ adalah pelestarian yang dilakukan  di luar tempat tinggal aslinya. Hal itu dilakukan karena  hewan dan tumbuhan kehilangan tempat tinggal  aslinya. Selain itu, pelestarian ex situ dilakukan sebagai  upaya rehabilitasi, penangkaran, dan pembiakan hewan  maupun tumbuhan langka. Contoh pelestarian ex situ antara lain kebun botani, seperti Taman Safari, kebun  binatang, dan penangkaran.
Selain pelestarian in situ dan ex situ, kitapun dapat menjaga kelestarian dengan usaha-usaha sebagai berikut :
  1. Tidak berburu hewan sembarangan
  2. Melindungi hewan hewan langka
  3. Hewan langka dibudi dayakan
  4. Mencari alternatif pemanfaatan hewan-hewan langka dengan menciptakan pengganti berbahan sintetis
Sedangkan untuk  melestarikan tumbuhan langka dengan cara, antara lain :
  1. Tidak menebang pohon sembarangan
  2. Melakukan tebang pilih artinya menebang dengan memilih ukuran dan usia tumbuhan.
  3. Penanaman kembali tanaman yang telah dimanfaatkan atau peremajaan tanaman
  4. Pemeliharaan tanaman dengan benar
Usaha yang dilakukan pemerintah untuk menjaga kelestarian hewan dan tumbuhan langka diantanya adalah :
  1. Suaka marga satwa yaitu tempat melindungi hewan tertentu terutama hewan langka.
  2. Cagar alam Sebagai tempat perlindungan dan pelestarian hewan, tumbuhan, tanah dan air
  3. Hutan lindung Sebgai tempat melindungi air / daerah resapan air karena di hutan dengan
tumbuhan yang menutupinya jika terjadi hujan maka air akan tertahan dan diserap tanah
  1. Inseminasi buatan Inseminasi buatan adalah perkembangbiakakn pada hewan dengan
menyuntikkan sperma dari hewan jantan pada hewan betina ( biasa dilakukan pada hewan   
      mamalia)
  1. Kultur Jaringan adalah perkembangbiakan tumbuhan dengan cara memperbanyak sel tumbuh
( jaringan ) menjadi tumbuhan baru.
Keberadaan hewan dan tumbuhan sangat penting  bagi manusia untuk :
  1. Sumber belajar guna menambah ilmu pengetahuan berharga tentang kehidupan.
  2. Dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan yang berasal dari hewan dan tumbuhan.
  3. Menjaga  keseimbangan  lingkungan dan alam sekitar
  4. Dijadikan bahan konumsi, bahan pangan bahkan sumber pendapatan.
  5. Memberikan rasa indah  terhadap alam ini.
Beberapa jenis hewan Indonesia yang terancam punah yaitu : Orangutan, Komodo,  Anoa, Harimau sumatra,  Badak jawa, Kura-kura  berleher ular, Penyu  Hijau, Ikan Pari Hiu, Ikan  Gergaji  Bergigi Besar,  Burung Cenderawasih, Burung Jalak Bali,  Burung Caerulen paradise, Burung  Kakatua Jambul Kuning, Burung Maleo.
Beberapa jenis tumbuhan Indonesia yang terancam punah, yaitu : Amorphophallus titanum, Raflesia  arnoldii, Kantong  semar, Aquilaria sp., Meranti,  Cendana.
Adapun tujuan dari upaya pelestarian hewan dan tumbuhan langka sebagai berikut :
1. Mejaga keseimbangan ekosistem agar kehidupan dimuka bumi ini tetap berjalan dengan baik.
2. Melestarikan keanekaragaman hayati yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan masyarakat.
3. Memenuhi kebutuhan masyarakat. Misalnya untuk bahan bangunan, makanan, dan obat- obatan.
4. Menciptakan lingkungan yang nyaman dan mengurangi pencemaran udara dengan tumbuhnya berbagai pohon.
5. Dapat dimanfaatkan sebagai tempat hiburan dengan membuat taman rekreasi atau kebun binatang.

Upaya Pelestarian Sawah

Sawah bagi saya adalah tempat yang penuh kenangan, penuh makna dan penuh dengan cerita. Saya dibesarkan di pematang sawah, bermain di sawah dan makan dari hasil menanam padi di sawah. Sawah, selalu menjadi salah satu tempat yang selalu saya datangi ketika saya pulang ke kampung halaman. Selain aroma “leutak”-nya (lumpur)  yang khas sawah juga memiliki banyak aneka kekayaan alam mulai dari ikan-ikan kecil (endol, burayak, julung-julung), keong-keongan (tutut, kijing, remis de el el), belut dan banyak lagi.
13308645332050295411
Dibanyak tempat keberadaan sawah semakin sedikit saja tergerus oleh keangkuhan beton pondasi bangunan, sedih rasanya menyaksikan sawah-sawah diuruk diratakan dengan begitu angkuhnya. Mungkin mereka yang membumi hanguskan sawah tak lagi peduli dengan kegunaan sawah, tak lagi memikirkan betapa sawah sangat berguna untuk kehidupan mereka.
Sawah selain menghasilkan sumber karbohidrat utama bangsa indonesia yaitu beras, juga menghasilkan sumber protein hewani seperti belut, ikan, keong-keongan dan lain-lain. Jadi betapa bermanfaatnya sawah bagi kehidupan kita. Masih kita tega membumi hanguskan sawah?
Saya bersyukur di Kampung saya keberadaan sawah masih dilindungi dan dilestarikan oleh warganya. Menjaga dan melindungi sawah berarti ikut menjaga lingkungan, ikut melestarikan bumi. Alasannya sederhana, tidak akan ada sawah tanpa ada air. Dan air akan selalu tersedia ketika mau melestarikan alam sekita kita, seperti menanam pohon, menjaga sungai, dan tidak merusak alam.
Dari itu, mari kita lestarikan sawah. Lestarikan alam!